Di daerah Bandar tepatnya di sekitar jembatan Kitiran sering terjadi peristiwa aneh. Hal itu dibenarkan oleh warga yang kebetulan melintas di jembatan itu. Jembatan Kitiran memiliki panjang sekitar 10 meter dengan lebar dua meter saja. Jembatan tersebut berada di tengah area persawahan yang menghubungkan desa Sidayu dan desa Toso. Warga melewati jalur yang dihubungkan jembatan Kitiran agar cepat sampai ke tempat tujuan, “Daripada harus memutar melewati Bandar, sehingga perjalanan semakin jauh.” Begitu alasan mereka.
Namun, jika melewati jalur di jembatan Kitiran, resikonya harus lebih berhati-hati karena jalannya curam dan menikung tajam. Jika musim penghujan, bisa saja terjatuh atau terpeleset. Kalau tidak, akan ditemui makhluk halus yang menghuni di sana. Konon kabarnya, makhluk halus yang ada di sana adalah perempuan muda dengan baju berwarna putih. Rambut perempuan itu panjang terurai dan menutupi wajahnya. Ia sering menampakkan diri saat keadaan sunyi dan sepi, baik pagi, siang, sore, apalagi malam hari. Yang lebih sering adalah saat petang dan malam hari.
Seperti yang telah dialami dua orang pemuda. Sebut saja mereka bernama Hasan dan Aldi. Mereka baru pulang dari Bandar pada tengah malam dengan mengendarai sepeda motor. Di tengah jalan di dekat jembatan Kitiran, ada sosok perempuan yang sedang duduk di atas jembatan. Hasan yang ada di depan menyetir motor tidak melihat sosok perempuan itu. Sementara Aldi yang membonceng di belakang melihatnya dengan jelas.
Perempuan muda itu duduk di atas jembatan sambil mengayun-ayunkan kakinya. Kepalanya menunduk. Rambutnya panjang terurai sampai kaki. Ia mengenakan baju berwarna putih bersih.
Setelah keduanya melewati jembatan itu, Aldi memberanikan diri untuk menoleh ke belakang. Ternyata, sosok perempuan misterius itu sudah tidak ada di sana. Sesampainya di rumah, Aldi bertanya kepada Hasan apakah melihat perempuan duduk di atas jembatan Kitiran. Ternyata, Hasan tidak melihat makhluk itu.
Pada kesempatan lain, ada seorang pengendara motor yang melewati jembatan Kitiran. Waktu itu sedang hujan rintik-rintik pada petang menjelang Maghrib. Suasananya sangat sunyi dan sepi. Ia berusaha lewat dengan hati-hati karena jalan agak licin. Tiba-tiba, ada sosok perempuan berpakaian putih sedang melambai-lambaikan tangannya ingin ikut menumpang atau membonceng motor.
Orang itu berhenti. Namun, saat motor hendak distater lagi ternyata mesinnya mati. Pada saat ditanya, perempuan itu hanya menggelengkan kepala saja. Pada saat orang itu menoleh ke kontak motornya, perempuan itu sudah lenyap dari pandangan. Namun, motor itu tetap saja tidak dapat dijalankan.
Orang itu menunggu beberapa waktu dengan duduk-duduk sambil merokok di tepi jalan. Dari arah Sidayu, ada seorang pengendara motor lewat.
“Mengapa berhenti, Mas?” tanyanya.
“Motornya tiba-tiba mati sendiri, nih.”
“Coba saya staternya.”
Aneh, setelah distater orang lain ternyata motor itu bisa hidup lagi mesinnya. Keduanya segera melajukan motornya untuk meninggalkan tempat itu. Kedua peristiwa di atas sebatas contoh. Masih banyak warga masyarakat lainnya yang dijumpai oleh makhluk berpakaian putih di jematan Kitiran. Mengingat tempat itu terkenal ada penghuni lain yang sering menampakkan diri pada saat-saat tertentu, warga lebih suka lewat jalur lain bila ingin ke Bandar, Toso, atau Sidayu. Mereka tidak ingin mengalami kejadian-kejadian aneh di jembatan Kitiran.
Biodata Penulis,
Muhamad Riyanto, siswa kelas IX C SMPN 2 Bandar Kabupaten Batang. Ia berharap agar dapat lulus dengan nilai yang memuaskan sehingga dapat melanjutkan ke sekolah yang diinginkan. WA 0852250813**.